The Best of The Best Ujian Hifdh Qur’an, lahir kembali!

The Best of The Best Ujian Hifdh Qur’an, lahir kembali!

MTA Al-Amien Prenduan, 5 Juni 2024 – Suasana haru biru menyelimuti Pesantren Tahfidz Al-Amien Prenduan pagi ini, Kamis (5/6/2024), ketika nama Laitanil Husna, santriwati kelas 3 asal Jakarta, dikumandangkan sebagai the best of the best dalam seleksi akhir penghafal terbaik Al-Qur’an dalam Ujian Hifdh Al-Qur’an semester 2. Penobatan ini menjadi puncak dari rangkaian ujian hifdh yang berlangsung selama seminggu penuh, dimana masing-masing santriwati, diuji sesuai ketentuan hafalan dengan fokus penilaian adalah kelancaran hafalan, fashohah dan tentu saja ketepatan tajwid.

Sebelum mencapai momen puncak ini, delapan santri terpilih—masing-masing merupakan perwakilan terbaik dari setiap shof (angkatan)—diseleksi dalam babak penyisihan menggunakan sistem Musabaha Hifdh Al-Qur’an (MHQ) intern teman angkatan / shof, yang digelar sehari sebelumnya. Berikut delapan santriwati terbaik shof:

  1. Raudhatul jannah, Kelas 1, Asal Palembang.
  2. Naila Haya Nur Izza, Kelas 2, Asal Pamekasan.
  3. Laitanil Husna, Kelas 3, Asal Jakarta
  4. Athiya Ramdhana Samhudi, Kelas 4 SMA, Asal  Sampang
  5. Naili Rizqa Azkiyah, Kelas 4 MA, Asal Sumenep
  6. Sarah, Kelas 5 SMA, asal Jawa Barat
  7. Risa, Kelas 5 MA, asal Sampang
  8. Mayasafana, Kelas Takmili, asal

 

Pagi tadi (5/6) sekira pukul 05.30 WIB, kedelapan perwakilan dari masing-masing shof tersebut diuji dihadapan dewan hakim yang diketuai oleh Ust. Agus Wedi, S.Pd.I., beranggotakan Ust. Akh Habibi Walidil Kutub, M.Pd., Ust Fauzi Fathurrozi, M.Pd., dan Ust Hizbullah Maulana, S.Th.I.,. Masing-masing peserta diberikan tiga soal sesuai target Ujian Hifdh Al-Qur’an, dan setelah melalui seleksi yang ketat, terpilihkan tiga nama berikut sebagai Juara:

  1. Laitanil Husna (Kelas 3, Jakarta) – The Best of the Best

  2. Raudhatul Jannah (Kelas 1, Musi Rawas) – Terbaik 2

  3. Naila Hayya Nur Izza (Kelas 2, Pamekasan) – Terbaik 3

Laitanil Husna, bukan lah nama baru, namun “sang juara bertahan”, setidak nya dalam satu tahun terakhir. Pada ujian semester 1, ananda Laitanil Husna juga mengokohkan dirinya sebagai santriwati the best of the best UHQ Semester 1. Berdasarkan laporan bagian ketahfidhan, Ananda dinilai konsisten dalam istiqomah setor hafalan, kejelasan makhraj, serta ketenangan saat menyampaikan ayat. “Ini buah dari disiplin dan tawakal. Semoga menjadi awal untuk meraih lebih banyak keberkahan,” ujarnya Ust Fauzi Fathurrazi menanggapi capaian Ananda.dengan mata berkaca-kaca, disambut gemuruh takbir rekan-rekannya.

Sementara itu, Raudhatul Jannah, sang peringkat kedua, menjadi sorotan sebagai “bintang baru” dari tanah Sumatera. Di usianya yang terbilang muda, masih di tahun pertama, Ananda menunjukkan kematangan bacaan layaknya hafidhah senior. Sementara Naila Hayya, peraih ketiga, membuktikan bahwa ketekunan santri asal Pamekasan tak bisa dipandang sebelah mata.

Seleksi Putra
Ditempat terpisah, Panitia Ujian Hifdh Al-Qur’an Semester 2, bekerja sama dengan Bagian Ketahfidhan Putra menggelar kegiatan yang sama namun di jam berbeda. Menggunakan mekanisme yang sama dengan putri, terpilihlah delapan santri terbaik angkatan/shof, sebagai berikut:

  1. Achmad Abya Fahraza, santri kelas 1 asal Bangkalan
  2. M. Fahri ar Rahman, santri kelas 2 asal Sumenep
  3. Moh. Naufal Ikbar Maulana, santri kelas 3 asal Sampang
  4. Maulid Ahmad Fatih Farhat, santri Takmili asal Pamekasan
  5. Afif Zakiyuddin Luthfy, santri kelas 4 SMA asal Pamekasan
  6. Ahmad Dhia Amin, santri kelas 5 SMA asal Kupang
  7. Ahmad Ramadhani, santri kelas 4 MA asal Lumajang, dan
  8. Habiburrahman, santri kelas 5 asal Palembang.

Seleksi The Best of The Best dimulai pada pukul 09.30 WIB, dan diperoleh tiga santri terbaik sebagai berikut:

  1. Ahmad Ramadhan, (Kelas 4MA, Lumajang) – The Best of the Best
  2. Moh. Naufal Ikhbar (Kelas 3, Sampang) – Terbaik Kedua
  3. M. Fahri Ar Rahman (Kelas 2, Sumenep) – Terbaik Ketiga

Babak final sendiri dirancang dengan sistem random ayat, masing-masing dengan tiga pertanyaan berbeda, di mana peserta harus melanjutkan Ayat yang dibacakan oleh penguji. Metode ini, tentu saja, tidak hanya menguji kekuatan hafalan, namun juga mental dan ketenangan.

Share via

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Contact
PSB
Login

Subscribe to Our Newsletters

Jangan lewatkan update terbaru dari kami ! 📩 Subscribe sekarang untuk mendapatkan konten eksklusif, tips bermanfaat, dan info terbaru ke inbox Anda